Senin, 06 September 2010

"DUNIA SOPHIE" Jostein Gaarder


 


TENTANG PENULIS

Jostein Gaarder
Website: http://www.fantasticfiction.co.uk/g/jostein-gaarder/

Jostein Gaarder (lahir 8 Agustus 1952) adalah seorang penulis novel, cerita pendek dan buku anak-anak dari Norwegia.

Gaarder dilahirkan di Oslo, Norwegia, di keluarga yang berpendidikan. Dia mempelajari bahasa-bahasa Skandinavia dan Teologi di University of Oslo. Sebelum memulai karir menulisnya, dia mengajar filsafat.

Karyanya yang paling terkenal adalah Dunia Sophie, dengan subtitel Sebuah Novel Tentang Sejarah Filsafat. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam limapuluhtiga bahasa; duapuluhenam juta eksemplar tercetak, dengan tiga juta eksemplar terjual di Jerman saja.

Pada tahun 1997, dia mendirikan Sophie Prize bersama istrinya, Siri Danneviq. Penghargaan internasional ini diberikan kepada perjuangan untuk pembangunan masyarakan dan pelestarian lingkungan, sebesar US$ 100,000, yang diberikan setiap tahun. Penghargaan ini dinamai sesuai dengan novelnya Dunia Sophie.








SINOPSIS

Alkisah berputar di sekitar seoran gadis kecil berusia 14 tahun bernama Sophie Amundsen. Dia adalah seorang gadis yang hidup bersama ibunya sementara ayahnya yang seorang kapten kapal tidak dapat menemaninya di rumah. Awalnya, kehidupannya terbilang wajar seperti kebanyakan anak seumurannya yang pada umumnya lebih senang bermain. Kehidupan Sophie mendadak berubah semenjak
ia mendapatkan sebuah surat misterius dari orang yang mengaku namanya sebagai Alberto Knox. Entah siapa orang itu, namun setiap hari surat-surat berisi pelajaran filsafat datang padanya. Selama berkala, Sophie memperoleh pendidikan filsafat dengan cara yang unik dari seorang yang sebelumnya sama sekali tidak di kenalnya. Dan seiring dengan bertambahnya pelajaran filsafat yang diperoleh, Sophie pun semakin penasaran dengan guru filsafatnya. Terlebih lagi, nama Sophie berada dalam percakapan kartu-kartu pos aneh yang dikirim oleh Albert Knag kepada Hilde Knag di kediaman Alberto Knox. Entah kenapa, dua orang tersebut seperti sangat mengenal Sophie sementaa tidak bagi Sophie untuk mengenal keduanya. Apakah ini ada kaitannya dengan pelajaran filsafat aneh yang diterimanya dari oang bernama Alberto Knox? Ataukah jangan-jangan ada rencana terselubung di balik pelajaran filsafatnya yang aneh? Semua misteri tersebut akan terjawab pada akhir cerita bertumpuk yang tak terduga alurnya.

Dalam buku ini, Jostein Gaarder menyajikan pelajaran filsafat dengan sangat unik. Seperti menganalogikan lego sebagai pemainan tercerdas yang pernah ada, topi pesulap yang dapat mengeluarkan kelinci, seekor kutu yang berada jauh tertutupi rambut, dan lain-lainnya dengan ilmu-ilmu filsafat yang populer di dunia. Terlebih lagi bahasa yang digunakan untuk ukuran ‘buku filsafat’ tergolong mudah untuk dicerna sehingga pembaca akan lebih merasa seperti sedang membaca novel ketimbang sedang belajar filsafat. Oleh karena itu, bagi kalian yang kurang menyukai filsafat, barangkali dapat menikmati alur cerita yang tidak mudah ditebak hingga akhir cerita. Kisah kehidupan Sophie akan bertumpuk dengan pelajaran-pelajarn filsafat yang diperoleh Sophie sehingga terkesan wajar jika dibaca.

Sayangnya filsafat tetaplah filsafat. Tidak semua orang menyukai bacaan filsafat. Meskipun ada kemungkinan orang yang tidak menyukai filsafat akan menyukai novel ini, tidak dapat dipungkiri pula bahwa filsafat membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga hanya membaca novel ini tidak dapat menjadikan seseorang mampu menjadi ahli filsafat.
Jostein Gaarder adalah seorang penulis bekebangsaan Norwegia. Buku Dunia Sophie merupakan bukunya yang  dianggap paling sukses setelah diterjemahkan ke dalam lima puluh tiga bahasa di dunia. Jadi, bagi kalian yang memang suka berpetualang di alam buku, Dunia Sophie dijamin memenuhi kualifikasi sebagai buku yang wajib untuk dibaca.

Novel Dunia Sophie lebih tepat dikatakan sebagai sejarah singkat dari perkembangan filsafat di dunia yang disampaikan dalam bentuk novel lewat kisah seorang gadis yang bernama Sophie.

Pilihan nama Sophie pun terasa mengena, karena arti kata Sophie adalah kebijaksanaan.

Berawal dari pertanyaan akan identitas diri manusia, "Siapakah kamu?"

Gadis Sophie dibawa menjelajah oleh sang mentor untuk ikut menapaki jalan-jalan yang telah dilalui oleh filsuf-filsuf besar sepanjang masa.

Bagaimana filsafat berkembang sesuai dengan gerak jaman, sesuai dengan kebutuhan manusia untuk mendapatkan jawaban. Dari timbulnya mitologi, hingga berkembangnya filsafat-filsafat post modernisme.

Yang cukup menarik adalah perkembangan agama kristen dan filsafat yg mewarnai agama kristen, serta pengaruhnya dalam bidang sosial dan filsafat itu sendiri ikut dibahas dalam novel ini. Memandang agama dari sudut filsafat tentu saja tidaklah salah, terutama karena dua bidang ini sungguhpun tidak jarang bertentangan, sesungguhnya berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama.

Novel ini cukup menarik untuk menjadi pengantar bagi mereka yang ingin belajar lebih jauh tentang filsafat. Selain menunjukkan betapa filsafat sesungguhnya adalah bidang ilmu yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita sebagai manusia, mengenalkan pada aliran-aliran utama dalam dunia filsafat, novel ini juga membuka pemikiran kita akan pentingnya berpikir secara aktif.

Hal mana yang menjadi kunci bagi seseorang yg ingin berkecimpung dalam dunia filsafat.

Jika terdapat kekurangan dalam novel ini hal ini tidak terlepas dari latar belakang penulis yang lebih condong pada aliran pemikiran barat. Sehingga porsi akan filsafat dunia timur, dan agama lain selain kristen tidak banyak dibahas dalam novel ini.

Tetapi sekali lagi perlu diingat bahwa novel ini memang tidak bertujuan untuk mengupas sejarah filsafat, atau aliran filsafat tertentu secara mendalam. Namun lebih sebagai appetizer, makanan pembuka yang membuat kita berselera untuk menyantap menu utama yang lebih berat.

Bagi mereka ingin tahu apa itu filsafat, maupun bagi mereka yang sudah lama terjun dalam dunia filsafat namun ingin menyegarkan kembali gairah yang mula-mula dirasakan, buku ini cocok untuk dibaca.

Namun, seperti yang ditulis Mizan dalam pengantar penerbit, buku ini lemah karena tidak mengikutsertakan perkembangan filsafat timur. Dari awal mula hingga akhir hanya pemikir barat yang eksis. Mungkin itulah ada beberapa yang bilang buku ini sesat... tidak berimbang... dan baratisme. (buku ini tidak menyensor pemikir rasionalis yang percaya pada akal bahwa tidak ada satu dzat yang lebih besar dan tinggi yang telah menciptakan alam raya ini karena semua dapat dijelakan dengan logos yang dimiliki oleh manusia, buku ini hanya berbicara melulu tentang Eropa Raya, dan buku inilah yang semakin menancapkan kepopuleran pemikir barat hingga orang timur akhirnya terseret mainstream dan meninggalkan sejarah filsafatnya, karena ketinggalan berita).

Tapi tak ada salahnya jika kita mempelajari sebuah ilmu. Buku ini bisa kalian dapatkan di toko2 buku Mizan, atau di Palasari. Saya mendapat buku tersebut di Toko Buku Palasari dengan harga Rp.45.000 itu sudah dapat potongan harga dari harga asal, yaitu Rp.80.000.

Selamat membaca, semoga anda ikut tertarik untuk menggali lebih dalam akan kebenaran yang hakiki.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar